Ad Code

Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]

Bangun ke raka'at kedua

Setelah kita mengerjakan sujud yang kedua, berarti kita telah mendapatkan satu raka'at. Kemudian bangun dengan bertakbir untuk mengerjakan reka'at berikutnya.

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ أَنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا سَجَدَ وَقَعَتْ رُكْبَتَاهُ إِلَى الْأَرْضِ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ كَفَّاهُ، فَلَمَّا سَجَدَ وَضَعَ جَبْهَتَهُ بَيْنَ كَفَّيْهِ وَ جَافَى عَنْ ابْطَيْهِ، وَ إِذَا نَهَضَ نَهَضَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَ اعْتَمَدَ عَلَى فَخِذَيْه . ابو داود، في نيل الاوطار ۲: ۳۰۰

ari Waail bin Hujr, ia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW ketika akan sujud, dua lututnya lebih dulu mengenai bumi sebelum dua tangannya. Dan ketika sujud beliau meletakkan dahinya di antara dua tapak tangannya dan menjauhkan (tangannya) dari ketiaknya. Dan apabila bangkit, beliau bangkit atas dua lututnya dan menekan pada dua pahanya". [HR. Abu Dawud, Nailul Authar Juz 2, hal. 300]

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ ركبتيه . ابو داود ۱ : ۲۲۲

Dari Waail bin Hujr, ia berkata, "Aku melihat Nabi SAW apabila sujud beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya". [HR. Abu Dawud Juz 1, hal. 222]

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي، فَإِذَا كَانَ فِي وِتْرٍ مِنْ صَلَاتِهِ لَمْ يَنْهَضْ حَتَّى يَسْتَوِيَ قاعدا . الجماعة الا مسلما و ابن ماجه، في نيل الأوطار ۲ : ۳۰۰

Dari Malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya ia melihat Nabi SAW melakukan shalat. Maka apabila bangkit dari raka'at yang ganjil dari shalatnya, beliau tidak bangkit sehingga duduk dengan sempurna. [HR. Jama'ah, kecuali Muslim dan Ibnu Majah, Nailul Authar Juz 2, hal. 300]

Memulai raka'at kedua dengan Al-Fatihah

Reka'at kedua dan reka'at selanjutnya, dimulai dengan membaca Al-Fatihah, tanpa membaca do'a iftitah:

َنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَهَضَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ افْتَتَحَ الْقِرَاءَةَ بِالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ وَ لَمْ يَسْكُت . مسلم ٤١٩:١

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Adalah Rasulullah SAW apabila bangkit pada raka'at kedua, beliau memulai membaca dengan Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, dan beliau tidak diam (untuk membaca do'a iftitah)". [HR. Muslim Juz 1, hal. 419]

>> Duduk at-tahiyyat awwal

Ad Code

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu terdiri atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, hajji ke Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]