Bangkit dari ruku' dan i'tidal
Apabila telah selesai ruku', maka hendaklah kita bangkit dari ruku' dengan mengangkat dua tangan hingga sejajar dengan dua bahu/telinga sambil mengucapkan Sami'alloohu liman hamidah. Kemudian disusul dengan membaca Robbana wa lakal-hamdu, atau bacaan i'tidal yang lain.
Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Adalah Nabi SAW apabila berdiri shalat, beliau mengangkat dua tangannya hingga sejajar dua bahunya kemudian bertakbir. Dan apabila hendak ruku', beliau mengangkat dua tangannya seperti itu. Dan apabila mengangkat kepalanya dari ruku', beliau mengangkat dua tangannya seperti itu pula, dan membaca Sami'alloohu liman hamidah, robbanaa wa lakal-hamdu (Semoga Allah mendengar bagi orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, dan bagi-Mulah segala puji). [HR. Ahmad, Al Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar Juz 2, hal. 200]
Bacaan i'tidal no. 1
"Semoga Allah mendengar bagi orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, dan bagi-Mulah segala puji."
Bacaan i'tidal no. 2
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Adalah Rasulullah SAW apabila berdiri shalat, beliau bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika ruku', kemudian membaca Sami'alloohu liman hamidah ketika mengangkat tulang belakangnya (ketika bangkit) dari ruku', kemudian membaca Robbanaa wa lakal-hamdu dalam keadaan berdiri. Kemudian beliau bertakbir ketika menunduk sujud, kemudian beliau bertakbir ketika mengangkat kepalanya, kemudian beliau takbir ketika menunduk sujud, kemudian beliau bertakbir ketika mengangkat kepalanya, kemudian beliau berbuat demikian dalam setiap (rekaat) shalat, dan beliau bertakbir ketika bangun dari rekaat kedua setelah duduk (attahiyat). [HR. Ahmad, Al Bukhari dan Muslim] dan di dalam riwayat lain Robbanaa lakal-hamdu. [Dalam Nailul Authar Juz 2, hal. 278]
Bacaan i'tidal no. 3
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda, "Apabila Imam mengucapkan Sami'alloohu liman hamidah, maka ucapkan-lah Alloohumma, robbanaa lakal-hamdu, karena barang-siapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapannya para malaikat, niscaya akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu". [HR. Al Bukhari Juz 1: 193]
Bacaan i'tidal no. 4
Dari Rifa'ah bin Rafi' Az-Zuraqiy, ia berkata, "Dahulu pada suatu hari kami pernah shalat dibelakang Nabi SAW. Maka setelah beliau mengangkat kepalanya dari ruku' dan membaca Sami'alloohu liman hamidah, lalu ada seorang laki-laki yang membaca: Robbanaa wa lakal-hamdu, hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih (Ya Tuhan kami dan bagi-Mu lah segala puji, pujian yang banyak dan baik lagi berkah di dalamnya). Maka setelah selesai shalat, beliau SAW bertanya, "Siapa yang mengucapkan kalimat tadi?". Maka orang laki-laki itu menjawab, "Saya". Nabi SAW bersabda, "Saya melihat malaikat tiga puluh lebih berebut untuk mendapatkan ucapan itu, siapa diantara malaikat itu yang lebih dulu mencatatnya". [HR. Al Bukhari Juz 1, hal. 193]
Bacaan i'tidal no. 5
Dari Ibnu Abu Aufa, ia berkata, "Adalah Rasulullah SAW apabila mengangkat punggungnya dari ruku' beliau membaca Sami'alloohu liman hamidah (Semoga Allah mendengar bagi orang yang memuji-Nya), Alloohumma robbanaa lakal-hamdu mil'us-samaawaati wa mil-ul ardli wa mil-u maa syi'ta min syai-in ba'du. (Ya Allah, Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesuatu sesudah itu). [HR. Muslim Juz 1, hal. 346]
Bacaan i'tidal no. 6
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW setelah mengangkat kepalanya dari ruku', beliau membaca Robbanaa lakal hamdu mil-us samaawaati wal ardli wa mil-u maa syi'ta min syai-in ba'du. Ahlats-tsanaa-i wal majdi, ahaqqu maa qoolal 'abdu wa kullunaa laka 'abdun. Alloohumma laa maani'a limaa a'thoita wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu. (Ya Tuhan kami, bagi-Mula segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu. Wahai Tuhan yang mempunyai Sanjungan dan Keagungan, yang lebih haq dari apa yang diucapkan hamba, dan kami semua adalah hamba-Mu. Ya Allah, tidak ada yang bisa menghalangi terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi terhadap apa yang Engkau halangi. Dan kekayaan dari-Mu tidaklah bermanfaat kepada orang yang mempunyai kekayaan. [HR. Muslim Juz 1, hal. 347]

Social Plugin