Ad Code

Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]

Membaca surat atau ayat-ayat Al-Qur'an

Membaca surat atau ayat-ayat Al-Qur'an

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ : أَمِرْنَا أَنْ نَقْرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَمَا تَيَسَّرَ. ابو داود ١: ٢١٦ رقم ۸۱۸

Dari Abu Sa'id, ia berkata: "Kami diperintah (oleh Rasulullah SAW) supaya membaca Al-Fatihah dan apa-apa (ayat atau surat) yang mudah". [HR. Abu Dawud juz 1 hal. 216 no. 818]

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الظهر في الأولَيَيْنِ بِأُمِّ الْكِتَابِ وَسُوْرَتَيْنِ، وَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُخْرَيَيْن بفاتحة الكتاب. وَ يُسْمِعُنَا الْآيَةَ أَحْيَانًا، وَيُطَوِّلُ في الرَّكْعَةِ الأُولَى مَا لَا يُطِيلُ فِي الثَّانِيَةِ، هَكَذَا فِي الْعَصْرِ وَ هُكَذَا في الصبح. احمد والبخاري ومسلم.

Dari Abu Qatadah, ia berkata: "Sesungguhnya Nabi SAW biasa membaca di dalam shalat Dhuhur, pada dua rekaat yang pertama Al-Fatihah dan dua surat, dan pada dua rekaat yang lain beliau membaca Al-Fatihah, dan kadang-kadang beliau memperdengarkan ayat (yang beliau baca) kepada kami. Dan beliau memanjangkan pada rekaat yang pertama dan tidak memanjangkan pada rekaat yang kedua. Demikian itu pula beliau berbuat dalam shalat 'Ashar dan demikian juga dalam shalat Shubuh" [HR. Ahmad, Al Bukhari dan Muslim]

عَنْ أَبِي سَعِيدِ الْخُدْرِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَوْلَيَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ قَدْرَ ثَلَاثِينَ آيَةً، وَفِي الْأَخْرَيَيْنِ قَدْرَ قِرَاءَةِ خَمْسَ عَشَرَة آيَةً. أَوْ قَالَ نِصْفَ ذَلِكَ. وَفِي الْعَصْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأَوْلَيَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةِ قَدْرَ قَرَاءَةِ خَمْسَ عَشَرَةَ آيَةً، وَفِي الْأُخْرَبَيْنِ قَدْرَ نصف ذلك. احمد و مسلم، في نيل الأوطار ٢ : ٢٥٤

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, bahwasanya Nabi SAW membaca di dalam shalat Dhuhur, pada dua rekaat yang pertama pada masing-masing rekaat seukur tiga puluh ayat, dan pada dua rekaat yang lain seukur bacaan lima belas ayat, atau ia berkata "separo dari itu". Dan dalam shalat 'Ashar, pada dua rekaat yang pertama, masing-masing rekaat seukur bacaan lima belas ayat, dan pada dua rekaat yang lain seukur separo dari itu. [HR. Ahmad dan Muslim, dalam Nailul Authar 2, hal. 254]

Keterangan:

Dari Hadits ini ada ulama yang memahami boleh membaca surat pada tiap-tiap rekaat.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ : كَانَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَا، فَكَانَ كُلَّمَا افْتَتَحَ سُوْرَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلَاةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ افْتَتَحَ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يُفْرَغَ مِنْهَا . ثُمَّ يَقْرَأُ سُوْرَةً أُخْرَى مَعَهَا، فَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةِ، فَلَمَّا أَتَاهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرُوْهُ الْخَبَرَ، فَقَالَ: وَ مَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُوْمِ هَذِهِ السُّوْرَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةِ؟ قَالَ: إِنِّي أحِبُّهَا . قَالَ : حُبُّكَ أَيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ. الترمذى، و اخرجه البخارى تعليقا، في نيل الأوطار ٢ : ٢٥٤-٢٥٥

Dari Anas, ia berkata, "Dahulu ada seorang dari Anshar mengimami orang-orang di masjid Quba'. Dan setiap dia membaca surat di dalam shalat itu, selalu didahului dengan membaca surat Qul huwalloohu ahad hingga selesai, kemudian baru membaca surat yang lain. Dan ia berbuat demikian pada tiap-tiap rekaat. Maka setelah Nabi SAW datang, lalu orang-orang sama melaporkan kejadian itu. Lalu Nabi SAW bertanya, "Apa yang membuat kamu selalu membaca surat ini dalam setiap rekaat?". Orang itu menjawab, "Karena saya menyukainya". Nabi SAW bersabda, "Kesukaanmu kepada surat itu bisa memasukkan kamu ke surga". [HR. At Tirmidzi dan Al Bukhari secara ta'liq, dalam Nailul Authar Juz 2, hal. 254-255]

( QS. Al-Ikhlas )

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ

Qul huwallāhu ahad(un).
Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa.

اللهُ الصَّمَدُ

Allāhuş-şamad(u).
Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدُ

Lam yalid wa lam yūlad.
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Wa lam yakul lahū kufuwan ahad(un).
serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."

( QS. Al-Ikhlas )

>> Ruku'

Ad Code

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu terdiri atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, hajji ke Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]